Sabtu, 09 Februari 2013

My Second Home

SMPIT THARIQ BIN ZIYAD, tempat dimana aku mendapat ilmu yang sangat bermanfaat. Kenapa aku menamakan ini dengan “second home”? second home adalah rumah kedua. Iya, sekolahku seperti rumah keduaku. Karena selain dirumah, disana aku juga dididik menjadi seorang yang lebih baik oleh orang tua yang ada disekolah, yaitu guru-guru. Setiap hari aku mendapatkan sesuatu hal yang baru. Semenjak aku sekolah disana, aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik insya Allah. Aku diajarkan oleh guru-guru yang baik dan perhatian, dan aku memiliki banyak teman yang sangat ramah dan asik. Aku murid dari kelas 9A, aku dan teman-teman menamakan kelasku dengan nama “ANTARIXA”. Wali kelasku bernama bu Tukiyati. Teman-teman 9A sangat akrab dan sangat menghibur kelas. Saat pelajaran berlangsung kami tidak akan bosan, karena guru-guru yang mengajar dikelas pun sangat menyenangkan dan menghibur. Banyak kegiatan yang dilakukan sehari-hari disekolah.
Setiap hari senin setelah bel masuk berbunyi semua murid berkumpul dilapangan untuk melaksanakan kegiatan upacara, dan yang bertugas adalah anak-anak murid dari setiap kelas sesuai gilirannya. Setelah kegiatan upacara selesai, murid-murid kembali ke kelas dan melakukan kegiatan belajar mengajar. Setelah itu dilanjutkan dengan istirahat dan kegiatan belajar selanjutnya.
Hari selasa, kegiatan setelah bel masuk berbunyi berbeda dengan hari senin. Saat bel masuk berbunyi, kami semua melaksanakan Morning Pray, yaitu dimana kita melaksanakan sholat dhuha, dilanjutkan dengan menghafalkan hadits dan belajar vocabulary bahasa inggris dan bahasa arab. Setelah Morning Pray, dilanjutkan dengan kegiatan halaqoh Qurán, yaitu menghafal al qurán sesuai juz yang dihafalkannya. Kegiatan belajar mengajar dimulai setelah halaqoh qurán selesai. Dan kegiatan selanjutnya sama dengan hari-hari yang lainnya. Setelah kegiatan belajar mengajar selesai dan bel pulang berbunyi, semua bergegas wudhu dan melaksanakan  sholat ashar berjamaah di masjid.
Hari rabu, kegiatan disekolah masih sama dengan hari-hari kemarin. Tetapi dihari rabu ada sedikit perbedaan. Setiap hari rabu, setelah sholat ashar kami tidak langsung pulang kerumah, karena masih ada satu kegiatan lagi yaitu MAIS (mentoring agama islam). MAIS adalah kegiatan yang dilaksanakan seminggu sekali. Kami membentuk seperti halaqoh sesuai kelompoknya, dan disana kami mempelajari banyak ilmu tentang islam agar kita bisa lebih mengeri tentang islam lebih dalam.
Dihari kamis, kegiatan masih sama. Hari kamis ini sekolah menganjurkan kami untuk puasa sunnah, agar kami terbiasa menjalankan ibadah sunnah yang seperti Rasulullah SAW ajarkan kepada umatnya.
Hari jumát, sama saja dengan kegiatan hari-hari kemarin. Yang membedakan, setiap hari jumát setelah sholat ashar ada kegiatan organisasi yang diikuti oleh murid-murid sesuai kegemarannya. Banyak organisasi yang ada disini. Seperti OSIS, PMR (palang merah remaja), PRAMUKA, JURNALISTIK, KIR (karya ilmiah remaja). Aku pernah mengikuti organisasi KIR, yang pembinanya adalah bu Anggi. Beberapa temanku juga ada yang mengikuti KIR. Aku pernah menjadi peserta lomba Water Rocket Competition yang diadakan di Bandung. Walaupun aku tidak bisa memenangkan lomba itu, tetapi itu bisa menjadi sebuah pengalaman yang berkesan.
Dan pada hari sabtu, ada kegiatan ekstrakurikuler atau biasanya murid-murid menyebutnya dengan ekskur. Bermacam-macam ekskur yang ada. Seperti badminton, futsal, basket, tari saman, english club, fotografi, IT, tata boga, dan robotika.
Aku mengikuti ekskur tari saman, sangat mengasyikan. Aku bisa lebih berkonsentrasi dengan gerakan-gerakan yang cepat. Aku dan teman-teman ekskur saman lainnya pernah tampil dibeberapa tempat apabila ada acara yang mengundang kami untuk tampil.
Aku merasa senang dan nyaman bersekolah disini. Sungguh, yang aku ceritakan disini belum ada apa-apanya. Semua yang aku alami disekolah ini sangat mengesankan, tidak bisa diungkapkan dengan kata kata. Cerita ini hanya gambaran kecil tentang banyaknya kegiatan yang ada diSMPIT THARIQ BIN ZIYAD :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar